Oleh Yatimul Ainun | Inggried Dwi Wedhaswary | Jumat, 9
Maret 2012 | 15:49 WIB
MALANG,
kompas.com – Salah satu guru di SMPN 7 Malang, Pak HM dimutasi dari sekolah tempatnya mengajar
karena memaksa dua muridnya Ahmad
Jefri dan Amin Rais yang
duduk di kelas VIII untuk menggigit sepatunya sebagai hukuman karena membuat
keributan di kelas. Sanksi dari pihak sekolah adalah guru HM tidak
diperbolehkan mengajar di kelas VIII untuk menghindari trauma yang di alami
kedua siswa tersebut. Lebih lanjut, sanksi mutasi adalah sanksi yang diberikan
oleh Diknas kota setempat, guru HM akan dipindahkan untuk bekerja di Diknas
kota tanpa jabatan (jabatan akan disesuaikan sengan kemampuan si guru).
Misnah, orang tua dari Ahmad Jefri mengisahkan kejadian tersebut setelah anaknya menceritakan bahwa ia disuruh gigit sepatu, namun karena menolak maka guru HM langsung memukul sepatu tersebut ke pipi kanan dan kiri si anak hingga memar. Lebih lanjut, Misnah telah memaafkan guru HM dan tidak akan menuntut hukum karena Misnah tidak mau terus menerus dipanggil oleh sekolah karena ia memiliki bayi kecil yang harus dirawatnya.
Misnah, orang tua dari Ahmad Jefri mengisahkan kejadian tersebut setelah anaknya menceritakan bahwa ia disuruh gigit sepatu, namun karena menolak maka guru HM langsung memukul sepatu tersebut ke pipi kanan dan kiri si anak hingga memar. Lebih lanjut, Misnah telah memaafkan guru HM dan tidak akan menuntut hukum karena Misnah tidak mau terus menerus dipanggil oleh sekolah karena ia memiliki bayi kecil yang harus dirawatnya.
Is
this a reflection of our education in Indonesia? How poor Indonesia is! I think the perspective in
education for this article is Interactionist because the case is about the
relationship between school-members, for this case are the students and the
teacher. The case is about violence from the teacher to the students, which is
the students are forced to bite a shoe, but they refused it, and then the
teacher hit their cheek by the shoe. In Interactionist perspective, ideally the
teachers should have a good attitute because they are the role model of the
students. By Bandura’s theory, the students will do what teachers do. If the
teachers do something good, the students will be a good student too. However,
if the teacher do something bad, either the students will do
the-same-bad-thing, or the students will not appreciate the teachers.
The
interaction of the students and the teacher is one of the characteristics of
Interactionist perspective in education. So, my conclusion for this article is
a kind of Interactionist perspective.